Friday, July 29, 2011

..:Ahlan wasahlan ya Ramadhan Al-Mubarak:..

Seorang penyair berkata :

لا تجعل رمضان شهر فكاهة
تلهيك فيه من الحديث فنونه
واعلم بأنك لا تنال ثوابه
حتى تكون تصومه وتقومه


Janganlah engkau jadikan Ramadhan bulan gelak tawa
Serta bermacam obrolan yang dapat melalaikan darinya
Ketahuilah, engkau tidak akan mendapatkan pahalanya
Hingga menghidupkannya dengan shalat (malam) dan puasa


(Jadzwah al-Iqtibas : 1/57, dengan perantaraan majalah Adz-Dzakhirah edisi 53/1430 H).


Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam berkata kepada para sahabat : "Telah datang kepada kamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkati (mubarak), Allah telah mewajibkan ke atas kamu berpuasa padanya. Dalam bulan ini pintu syurga dibuka dan ditutup pintu neraka serta diikat syaitan-syaitan. Padanya juga ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa yang diharamkan kebaikannya maka dia telah diharamkan kebaikan seluruhnya." (Diriwayatkan oleh Ahmad)

Diriwayatkan oleh Bukhari, no. 1899. Muslim, no. 1079, dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu,  sesungguhnya Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ ، وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
“Apabila bulan Ramadan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu ditutup dan setan-setan dibelenggu”. 


Ummul mukminin Siti Aisyah r.a beliau berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah pada suatu malam shalat di masjid lalu para shahabat mengikuti shalat beliau, kemudian pada malam berikutnya (malam kedua) beliau shalat maka manusia semakin banyak (yang mengikuti shalat Nabi n), kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau malam keempat. Maka Rasulullah tidak keluar pada mereka, lalu ketika pagi harinya beliau n bersabda: ‘Sungguh aku telah melihat apa yang telah kalian lakukan, dan tidaklah ada yang mencegahku keluar kepada kalian kecuali sesungguhnya aku khawatir akan diwajibkan pada kalian,’ dan (peristiwa) itu terjadi di bulan Ramadhan.” (Muttafaqun ‘alaih)
Rasulullah s.a.w. bersabda:

Bermaksud: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan cakap dusta (batil) dan perbuatannya, maka Allah tidak berhajat padanya dalam meninggalkan makan minumnya”.
(Hadis Riwayat Muslim)
Bermaksud: “Bukan dinamakan puasa bila hanya sekadar menahan makan dan minum, tetapi puasa yang sungguh-sungguh itu adalah menahan diri dari percakapan yang tidak ada gunanya dan kata-kata yang keji”.
(Hadis menurut Sahih Muslim)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...